Analisis Unsur
Intrinsik dan Ekstrinsik
Novel Moga
Bunda Disayang Allah Karya Tere-Liye
Oleh : Baitika
Hayatunnufus
A. Unsur
Intrinsik Novel Moga Bunda Disayang Allah
- Tema : Arti dari sebuah
kehidupan dan kasih sayang
- Gaya Bahasa
Gaya Metafora
“Rambut ikalnya mengombak, pipinya
tembam macam donut, bola matanya
hitam legam seperti biji buah leci, dan giginya kecil-kecil bak gigi
kelinci.”(Novel moga bunda disayang allah hal.3)
“
Gaya Parabola
“Mungkin kutunya sudah beranak-pinak
lima generasi” (Novel moga bunda disayang allah hal.9)
- Alur
Alur yang ada dalam novel “Moga Bunda Disayang Allah”,
yaitu maju. Hal ini dibuktikan oleh beberapa tahapan sebagai berikut:
Pengenalan / Awal Cerita
Awal mula cerita dalam novel ini
didahului oleh narasi yang menceritakan tentang kondisi kota dekat pebukitan.
Kota ini elok nian dipelupuk mata. Begitu indah ketika semburat matahari muncul
dari kejauhan horizon cakrawala. Membuat jingga hamparan laut yang beriak
tenang. Burung camar melengking mengisi senyapnya udara pagi. Ombak pelan
menggulung bibir pantai. Buih membasuh butir-butir pasir yang halus bagai es
krim saat diinjak. Bayangan gedung, pepohonan, terlihat menyenangkan di jalanan
lengang. Di belakang kota, pebukitan seperti sabuk melingkar mengelilingi. Bak
ksatria gagah, berdiri kokoh menjaga kota.
Timbulnya Konflik / Titik Awal Pertikaian
Awal timbulnya konflik adalah ketika
perahu nelayan yang ditumpangi karang bersama anak dari taman baca terbalik
karena badai. Melati yang berumur tiga tahun mendadak buta, tuli dan bisu.
Titik mulai
Puncak Konflik / Titik Puncak Cerita
Puncak konflik adalah ketika Melati semakin brutal, karang yang semakin
keras kepala menghadapi melati. Pertikaian antara Karang dan Tuan HK semakin memuncak. Tuan HK sangat marah atas temuan minuman keras di rumahnya dan ingin mengusir karang dari rumah tersebut. Hal tersebut membangkitkan ketegangan,
perselisihan dan kesedihan dalam keluarga HK.
Antiklimaks
Antiklimaks dalam novel ini yaitu
dimulai pada saat Melati dapat berkomunikasi dengan orang
sekitarnya dan belajar semua hal tentang dunia seisinya melalui sentuhan
telapak tangan. Hal inilah jalan satu-satunya untuk berkomunakasi dengan melati
karena ia buta dan tuli. Karang menemukan gagasan tersebut dan disambut baik
oleh semua orang yang menyayangi Melati.
Penyelesaian Masalah
Pada akhirnya, Karang kembali mengurus taman bacanya di ibukota bersama Kinasih. Melati
menjadi anak yang periang dan tidak membuat kericuhan lagi. Keluarga HK kembali
utuh lagi bersama Melati menyunggingkan senyuman di bibir kecilnya. Semua
bahagia karena mereka telah melewati masa ujian tuhan yang sangat sulit.
- Latar Belakang :
Tempat : Di belakang kota, depan ruko, pebukitan,
pelabuhan pesisir selatan, rumah super mewah, terminal bus, kedai minuman,
laut, taman di depan rumah, dapur, ruang makan, di ruang kerja, di atap pabrik,
ruang kosong, sepanjang koridor, malam hari.....
*
“Rumah besar super-mewah di lereng pebukitan itu
legang.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 21)
*
“Papa masih di China. Ada pertemuan di perfekture
Hanjin.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 27)
*
“Kamar itu hening sejenak.” (hal : 28)
"Di sanalah festifal kembang api dipusatkan. Di atas teluk kota."(Novel moga bunda disayang
allah hal :235)
"Malam itu Sennin 21 Mei, lima hari setelah pesta kembang api yang meriah." (Novel moga bunda disayang
allah hal :239)
Waktu : Pagi hari, setengah jam lagi, hari kemarin,
sejak shubuh, pukul 16.30, pukul 24.00, tadi sore, pukul 12.30, kemarin
malam, pukul 19.45, Senin 21 Mei...
*
“Melirik jam dinding berbentuk tabung pasir, sudah
pukul 17.30” (Novel moga bunda disayang allah hal : 20)
*
“Sudah malam. Sudah gelap.” (Novel moga bunda disayang
allah hal : 25)
*
“ Sudah pukul 16.30. Setidaknya begitulah apa yang terbaca dari jam tua
bertuliskan seiko di dinding.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 11)
*
“Bunda bangun sudah pagi.” (Novel moga bunda disayang
allah hal : 3)
"Pukul 19.45 tiga mobil meluncur keluar halaman" (Novel moga bunda disayang
allah hal :235)
"Malam itu Sennin 21 Mei, lima hari setelah pesta kembang api yang meriah." (Novel moga bunda disayang
allah hal :239)
Suasana
*
Hening
“ Kamar itu hening sejenak. Hanya
menyisakan suara gerakan tangan kinasih yang sedikit canggung merasa bersalah
atas kalimatnya barusan.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 28)
*
Haru
“Bunda sudah mendekap erat Kinasih.
Penuh perasaan haru.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 32)
*
Romantis
“Tuan HK beranjak duduk di pinggir
ranjang. Meraih tangan istrinya. Mencium lembut jemari yang dilingkari cincin
pernikahan mereka.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 37)
*
Tegang
“Ombak bergelombang susul-menyusul
menghantam perahu nelayan kapasitas empat puluh orang itu. Sialnya angin yang
menderu membuat kelam dan tegang suasana.” (Novel moga bunda disayang allah hal
: 15)
5. Tokoh dan
Penokohan
Karang
Seorang pria yang tegas, murah hati,
baik hati, rela berkorban, kasar, jorok dan keras kepala.
“Urus saja urusanmu! Karang
melambaikan tangannya jengkel dihalangi.” (Novel moga bunda disayang allah hal
: 32)
“Rambut panjang awut-awutan,
mengusap pipinya yang penuh iler” (Novel moga bunda disayang allah hal : 17)
“Apakah ia selalu makan seperti ini?
Tidak ada bedanya dengan seekor binatang saat makan?” karang berkata dingin,
memotong gerakan tangan Bunda.( Novel moga bunda disayang allah hal : 78)
Melati
Seorang anak kecil yang kritis, baik
hati, jahil, rendah hati dan senang membuat ulah.
“Meraih sehelai bulu ayam,
memainkannya ke lubang hidung ibunya.” (Novel moga bunda disayang allah hal :
4)
Bunda
Seorang wanita yang keibuan, lembut,
rendah hati, baik hati, murah hati, suka menolong dan penyayang.
“Bunda selalu bisa menghargai orang,
meski sepenting dan seberkuasa apapun keluarga mereka.” (Novel moga bunda
disayang allah hal: 20)
Tuan HK
Seorang pria yang tegas, keras
kepala, baik hati, penyayang dan suka memberi.
“Masih tersisa ketegasan, prinsip
dan apalah seorang laki-laki darinya. Tapi separuhnyahanyalah perasaan seorang
ayah yang tak kenal lelah berharap anaknya suatu hari bisa tersenyum melihat
dunia.” Novel moga bunda disayang allah hal : 37)
Suster Tya
Seorang suster yang suka berbohong.
Suster Tya ijin pulang cepat.”Nenek
Tya sakit, Bunda! (beberapa hari lalu ia juga bilang, “Kakek saya sakit! “Bapak
sakit!” “Ibu sakit!” mendaftar seluruh keluarganya). (Novel moga bunda disayang
allah hal : 71)
Mang Jeje
Seorang tukang kebun yang humoris,
baik hati, penyabar dan senang mengabdi.
"Tiga tahun lamanya buat apa coba Mang memotong rumput ini, membuatnya indah setiap hari... hari ini mang bisa melihat Melati berlarian di atasnya. Rasanya bahagia sekali. Bahkan Mang tidak peduli kalau disuruh memotong rumput ini tanpa henti, sepanjang Melati bisa bermain senang di atasnya." (Novel moga bunda disayang
allah hal :231)
Kinasih
Seorang wanita yang lembut, baik
hati, keibuan dan jujur.
“ Kinasih percaya, bahkan Melati
pasti bisa memanggil Bunda dengan sempurna. Memeluk dan menyatakan cintanya
kepada Bunda dengan utuh.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 32)
Dokter Ryan
Seorang dokter yang gesit, rela
berkorban, patuh, senang memuji, baik hati dan tegas.
"Kau benar-benar hebat Karang! Aku tersanjungbisa bertemu denganmu." Dokter Ryan trsenyum (Novel moga bunda disayang
allah hal :234)
Istri Dokter Ryan
Seorang wanita yang baik hati, reandah
hati dan penyabar
Salamah
Seorang karyawan yang teledor, baik
hati, penyabar, pelupa, setia dan panikan.
“Aduh salamah lupa lagi!” (Novel
moga bunda disayang allah hal : 12)
“ Hanya satu yang buruk dari tingkah
salamah, panikan! Amat panikanmalah!” (Novel moga bunda disayang allah hal : 20)
“Ia satu diantara sembilan pembantu
di rumah super-mewah itu. Pembantu yang amat setia malah.” (Novel moga bunda
disayang allah hal : 19)
Ibu-Ibu Gendut
Seorang wanita yang baik hati, penyabar,
murah hati dan penyayang.
“Ibu-ibu gendut dengan wajah sabar
keibuan sekali lagi menatap sekilas pemuda itu di atas ranjang sebelum keluar
dari kamar.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 10)
6. Sudut
Pandang
Sudut pandang yang digunakan
pengarang dalam novel tersebut, yaitu sudut pandang orang ketiga maha tahu. Hal
ini dibuktikan oleh pengarang yang selalu menyebutkan nama tokoh-tokoh pemeran
dalam novel tersebut, dimana seakan-akan pengarang begitu mengerti perasaan
yang dialami tokoh dalam cerita.
“Kau sudah bangun sayang? Bunda
bertanya lemah, berusaha tersenyum, meski seluruh dunia tahu senyuman itu
percuma.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 11)
7.Amanat
Walaupun
kita mempunyai banyak kekurangan lantas tidak membuat kita lemah. Akan ada
berjuta cara untuk menutupi kekurangan kita. Jadikanlah kekurangan itu sebagai
batu loncatan untuk meraih kesuksesan.
Selalu
bersyukur atas apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita.
Takdir Tuhan
itu pasti indah, karena Tuhan Maha Mengetahui atas apa-apa yang terbaik untuk
kita.
Jangan
pernah menyerah dalam menghadapi terjangan ombak kehidupan.
Jangan
pernah mengeluh, karena mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah yang kita
hadapi.
Keluarga dan
orang sekitar yang menyayangi kita dengan setulus hati mereka adalah salah satu
anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Jalani hidup
ini dengan senyuman yang bisa mengukir hari kita menjadi lebih indah.
Bersabarlah
dalam kondisi apapun dan di manapun.
Jangan
menyalahkan orang lain atas kesalahan yang pernah Ia perbuat.
Berbuat
baiklah kepada siapapun, karena kehidupan ini ibarat cermin.
B. Unsur
Ekstrinsik Novel Moga Bunda Disayang Allah
a. Nilai
Ketuhanan
*
Pentingnya berdo’a kepada Tuhan karena Dialah sang
pengabul do’a. Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar batas
kemampuan hamba-Nya.
“Ya Allah tak lelah Ia berharap
suatu saat keajaiban itu pasti datang” (Novel moga bunda disayang allah hal :
31)
“Menghabiskan sisa malam dengan
bersimpuh menangis di atas sajadah. Membuat basah ujung mukena. Berharap Tuhan
akhirnya memberikan jalan-keluar.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 4)
b. Nilai Moral
Kita sebagai manusia janganlah berbangga hati dan congkak atas segala yang
telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Tetaplah bersikap rendah diri dan
sederhana karena kita tidak tahu kapan tuhan akan memberikan ujiannya. Selalu
bersyukur karena dengan bersyukur kita dapan menjalani hidup ini dengan
senyuman. Berbuat baik terhadap semua orang karena hidup adalah cermin dari
diri kita sendiri.
“Bunda selalu bisa menghargai orang,
meski sepenting dan seberkuasa apapun keluarga mereka.” (Novel moga bunda
disayang allah hal: 20)
c. Nilai Sosial
Sayangilah semua orang yang mencintai dan menyayangimu karena merekalah
harta karun terbesar yang tuhan berikan. Mereka adalah sumber kekuatan disaat
kesepian, terpuruk dan limbung. Merekalah pembawa kebahagian dan keceriaan yang
menemanai hari kita bersama senyuman.
“Ia bersumpah akan menjaga keluarga ini seperti leluhurnya.” (Novel moga bunda disayang allah hal
: 19)
d. Ekonomi
Kondisi perekonomian masyarakat pedesaan
“ Tanah yang hari ini dipenuhi oleh
persawahan. Tunggulah setengah jam lagi, saat matahari beranjak dari garis lautan,
ketika pagi mulai meninggi, pematang sawah juga mulai dipenuhi petani yang
riang menjemput hari. Kepala dengan topi ilalang. Cangkul di pundak. Sepatu bot
setinggi lutut. Dan bekal tiga potong pisang rebus. Bakal nikmat nian, pukul
10.00 nanti istirahat sejenak di pondok rumbia setelah bekerja membersihkan
gulma. Di pelelangan ikan dekat pelabuhan, sejak shubuh sudah di padati
nelayan. Nelayan yang setelah semalaman akhirnya pulang dari melaut.
Menumpahkan berember-ember udang besar, cumi sebesar tinju, kepiting sebesar
buku, dan tidak terhitung ukuran ikan-ikannya. Kalau beruntung, bawa hiu
sebesar hiu. Pemilik ruko juga mulai membuka partisi depan. (Novel moga bunda
disayang allah hal : 2)
e. Agama
Islam adalah agama terbaik di muka bumi ini. Tidak ada perbedaan diantara semua
makhluk Tuhan kecualim keimanan mereka.
“Menghabiskan sisa malam dengan
bersimpuh menangis di atas sajadah. Membuat basah ujung mukena. Berharap Tuhan
akhirnya memberikan jalan-keluar.” (Novel moga bunda disayang allah hal : 4)
"Ibu, dulu aku pernah sendiri bertanya dalam sesak.. Apa bedanya sebutir air bening di ujung daun dengan sebutir debu di dinding kusam? Dulu, tiada yang menjawab. hari ini aku menemukan sendiri jawabannya. Apa bedanya? tidak ada. Sama sekali tidak ada. Keduanya sama mensucikan, meski hakikat dan fisiknya jelas berbeda." (Novel moga bunda disayang allah hal :87)
C. Hasil Temuan
Temuan yang didapatkan dalam Novel “ Moga Bunda
Disayang Allah”
a)
Cerita ini
diilhami kisah nyata Hellen Adams Keller. Keller lahir 27 Juni 1880, Ivy Green,
Tuscumbia, dengan ayah Kapten Arthur H Keller dan ibu Kate Adams Keller. Ia sebenarnya
tidak terlahir buta dan tuli, hingga usia 19 bulan ketika semua keterbatasan
itu datang.
b)
Kesederhanaan dan kebersyukuran dapat membuat
seseorang menjadi paling bahagia di dunia.
c)
Keseharian masyarakat pedesaan di jelaskan dengan
sangat detail.